SINOPSIS
Ryan Jerry Blair
berasal dari masyarakat kelas menengah di California Selatan. Dia merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Ayah kandung dia merupakan orang yang berkepribadian
keras tetapi bukanlah jahat dan orang yang pertama menanamkan etos kerja dan
mentalitas atau resiko/imbalan dalam dirinya. Ayah Ryan tidak pernah memberinya
uang jajan. Tapi, dia diberi
banyak tugas dan membayarnya untuk mengerjakannya. Jika ditugaskan untuk
mencuci mobil, dia akan mendapatkan bayaran 5 dolar/mobil. Begitupun jika memotong
rumput, dia akan mendapatkan bayaran 1 dolar untuk sekantong rumput liar yang
dia cabut dari halaman. Inilah awal mula dia menunjukkan bakat wirausahanya dan
mulai menghubungkan usaha dengan keuntungan, dengan menyuruh anak-anak
tetangga untuk mencabut rumput halamannya dan membayar mereka 50 sen/kantong
sementara dia mengerjakan pekerjaan lain dan tetap mendapatkan untung 50 sen
dari tiap kantong rumput yang berhasil dicabut anak tetangganya. berkat
ayahnya dalam dirinya mulai tertanam ambisi, motivasi, dan sifat menghargai uang.
Namun, kehidupannya
mulai berubah ketika ayahnya terjerumus narkoba, dan semuanya jadi memburuk dan
tak terkendali. Ayahnya mulai hidup seakan berasal dari kelas atas. Ayahnya ingin membuat dirinya merasa terhormat
dengan berhutang untuk membeli beberapa mobil, rumah dan membuat rumahnya agar
lebih cantik. Tidak hanya itu, ayahnya pun dipecat dari pekerjaannya karena
tertangkap basah menggunakan meth di toilet dan hingga ayahnya menjadi kasar terhadap Ryan dan keluarganya dan menyebabkan ke-4 kakaknya keluar dari rumah satu
persatu sampai akhirnya tinggal Ryan,
ibu
dan ayahnya di rumah. Bahkan, seorang kakak perempuanya juga menjadi pecandu
narkoba dan seorang kakaknya yang lain kabur dari rumah dan tinggal dijalan. Hingga akhirnya kehidupan Ryan
benar-benar terpuruk.
Karena pengaruh narkoba
perilaku ayahnya menjadi lebih bengis dan paranoid dan Ryan pun pernah diancam
akan dibunuh oleh ayahnya hanya karena ayahnya mengira bahwa dialah yang
mencuri pistol koleksinya. Hingga dia pun akhirnya meninggalkan rumah dan
tinggal di gudang bobrok dibelakang rumah kumuh yang ditinggali kakak perempuan
beserta pacarnya. Gudang yang ditinggalinya sudah tidak layak untuk dihuni karena
banyak lubang pada dindingnya dan banyak kutu yang bertebaran. Ryan tinggal di
gubuk tersebut hampir satu tahun, hingga pada akhirnya kepala sekolah Ryan
memanggilnya dan membahas tentang nilai-nilainya yang buruk dan akhirnya Ryan
mengadukan semuanya.
Kepala sekolahnya pun memanggil ibunya dan
mengatakan bahwa jika dia tidak mau mengurus Ryan, maka Ryan akan diserahkan
kepada dinas sosial. Akhirnya ibunya memutuskan untuk tinggal dengan Ryan dan
menyuruh ayahnya pergi meninggalkan rumah. Tetapi, kira-kira tiga bulan
kemudian, ayahnya mulai berkunjung ke rumah. Ia menjadi lebih bengis dari
sebelumnya dan menyerang mereka berdua. Hingga akhirnya, ibu Ryan menyewa
sebuah rumah kecil dengan satu kamar tidur untuk mereka tempati yang lokasinya
terletak disebelah rumah kakaknya. Mereka memindahkan semua barang yang mereka
miliki ke rumah baru itu. Kemudian, mereka kembali ke rumah lama untuk
mengambil barang yang tersisa dan ternyata ketika mereka tiba dirumah baru
tempat itu sudah dijarah orang hingga tidak ada satu barang pun yang tersisa.
Polisi pun tidak bisa membantu banyak, petugas polisi yang datang menyarankan agar mereka tidak membuat laporan
sama sekali, karena mereka tinggal tepat di sebelah taman yang menjadi tempat
berkumpul anggota-anggota geng. Akhirnya ayahnya menemukan tempat baru mereka,
namun akhirnya ayahnya sadar bahwa hidupnya lebih baik tanpa mereka dan ayahnya
pun menghilang dari
kehidupannya.
Ibunya mendapat
pekerjaan disebuah toko makanan disebuah supermarket, ia juga mencoba untuk melepaskan
diri dari kecanduannya terhadap alkohol. Ryan memilih untuk bermain basket di
taman dan berusaha untuk tidak membuat masalah. Tetapi ia tidak berhasil, dia
selalu dikelilingi oleh masalah dan dia pun berkesimpulan bahwa lebih mudah
bergabung dengan masalah-masalah itu daripada harus melawannya. Kapan pun dia
sedang bermain basket, orang-orang akan mendekat dan menanyakan dia bergabung
dengan geng mana. Namun
dia memahami dengan cepat tentang bagaimana sistem geng bekerja, serta
bagaimana penguasa mempertahankan kekuasaannya melalui yang besar dan
manipulasi. Dan dia pun tergoda untuk masuk kedalam dunia geng. Akibat perilakunya, membuat nilai-nilai di sekolah anjlok dan akhirnya dia
dikeluarkan dari sekolah. Dia harus beberapa kali mendekam dipenjara anak-anak
karena sering ketahuan mencuri bahkan memecahkan kaca mobil, dan ternyata
penjara memberi dampak positif
dikemudian hari. Karena disanalah dia menemukan ketertarikan pada komputer,
yang beberapa tahun kemudian akan berujung pada perkembangan perusahaan yang ia
dirikan.
Setelah beberapa tahun,
ibunya naik jabatan dari pramuniaga toko makanan yang gajinya sebatas UMR
menjadi seorang manager departemen. Dan ibunya bertemu dengan Robert Hunt,
seorang pengusaha sukses yang memiliki perusahaan Real State. Sampai akhirnya,
Ryan dan ibunya pindah kerumah Robert yang berada di lingkungan kelas atas,
sejak saat itu Ryan mulai berubah dan menyesuaikan diri dengan status barunya
sebagai anak pengusaha sukses. Robert memberikan syarat bahwa bila Ryan ingin
tinggal dirumahnya, ia harus menyelesaikan sekolahnya dan bekerja. Pekerjaan
pertama yang ia dapatkan adalah sebagai pesuruh dan mengerjakan pekerjaan
ringan di kantor ayah tirinya. Tak berapa lama ayah tirinya memberi tugas
lain,tugas utamanya kemudian berganti menjadi pengantar surat pemberitahuan
penggusuran dan untuk keluarga yang gagal membayar tagihan dan surat
pemberitahuan penyitaan.
Ayah tirinya mengajarkan
begitu banyak hal sehingga ia tidak perlu menunggu lama agar kerja keras yang
ia lakukan membuahkan hasil. Dan dia pun pergi meninggalkan perusahaan Robert
karena ditawari pekerjaan di perusahaan lain, perusahaan itu bernama logic dan dia memulai karirnya
disana sebagai seorang customer service, dengan gaji 6 dollar/jam dan mendapat bonus kecil setiap
kali membantu perusahaan untuk mencegah seorang pelanggan menutup rekeningnya
atau membantu pelanggan meningkatkan saldo rekeningnya. Lalu dia pindah kepusat
data logic, dengan gaji 6,5 dollar
perjam. Sementara itu dia mulai kuliah disebuah sekolah tinggi dan ia juga
tidak ingin terus bekerja pada ayah tirinya,
karena
ia ingin berpetualang sendiri dibidang komputer dan mulai
mempelajari tentang komputer dari berbagai
kelas,beragam buku dan artikel, serta dari berbincang dengan ahli komputer.
Karena kegesitan dan
sikapnya yang nothing to lose dia dengan cepat diangkat menjadi teknisi pusat
data, kemudian dia diangkat menjadi seoarang supervisor dan kemudian
diangkat lagi menjadi manager pusat data. Akhirnya pada usia 20 dan hanya dalam
kurun waktu 2 tahun bekerja di logic, dia diangkat menjadi wakil direktur
perusahaan. Dia mulai bekerja dengan gaji sebesar 6 dollar perjam, sekarang dia
menerima gaji sebesar 100.000 dollar pertahun. Ketika
dia sampai pada titik tersebut,dia sadar bahwa sebenarnya dia bisa mendirikan
perusahaan sendiri dan hal yang diperlukan hanyalah sebuah ide, kerja keras dan
dedikasi.
Akhirnya dia memiliki
perusahan pertamanya yaitu 24/7 Tech. Dia memilih nama tersebut karena dia
pikir, akan mencerminkan misi mereka yaitu menyediakan jasa layanan harian.
Lalu dia menjual 24/7 Tech itu pada tahun 2001, dan mendirikan perusahaan
keduanya yaitu Skypipeline, sebuah penyedia jasa internet nirkabel dari
penjualan perusahaan pertamanya dan dana pribadi Ryan yang di dirikan pada Juli
2001. Saat mendirikan Skypipeline, dia kesulitan untuk mendapatkan investor karena pasar
saham waktu itu masih tinggi. Dengan
kecerdasan berwirausahanya, Ryan berhasil mendapatkan 50 juta dollar dari
menggunakan antena-antena bekas untuk Skypipeline. Pada tahun 2004, Ryan
kembali menjual Skypipeline kepada
sebuah merger dengan NextWeb. Setelah meninggalkan Skypipeline, Ryan
menghabiskan 2
tahun berikutnya untuk mewujudkan impiannya dengan pindah ke daerah
pantai, membeli mobil sport, pakaian baru dan hidup berfoya-foya. Tetapi masa
pensiunnya rupanya tidak bertahan lama karena Ryan terlalu cepat menghabiskan
uang. Saat itulah ada seeorang dari Skypipeline yang dia kenal menelponnya dan
memberi tahu sebuah perusahaan yang membuat produk-produk kesehatan yang
memproduksi produk penurunan berat badan dan suplemen gizi. Perusahaan tersebut
bernama Visalus Sciences yang akan menggunakan tenaga penjualan mandiri untuk
menjual produk-produknya. Dan Ryan sangat tertarik pada perusahaan tersebut.
Pada tahun 2005, Ryan
bergabung dengan Visalus Sciences sebagai CEO. Pada tahun 2009, Visalus yang
baru saja dijual dalam sebuah transaksi bernilai 120 juta dolar kepada Blyth
terancam bangkrut karena resesi yang terjadi di Amerika. Nilai penjualan perusahaan
itu menurun yang tadinya memperoleh 2,5 juta dolar / bulan menjadi 600 ribu dolar
pertahun. Blyth kehilangan kepercayaan dan mencoret bisnisnya dari agenda
mereka. Blyth telah membayar premi untuk sebuah perusahan yang kemudian menjadi
tidak berharga ketika keadaan ekonomi memburuk. Semua eksekutif yang berebut
membeli visalus dengan nilai 10 kali lebih besar dari yang ditawarkan pada
tahun 2008.
Pada bulan Desember
2009, Ryan dipanggil kemarkas perusahan Blyth untuk menghadiri bisnis khusus.
Dalam rapat tersebut para investor memberi tahu Ryan dengan jelas bahwa mereka
tidak akan mendukung lagi Visalus. Mereka telah mencoret visalus dan tidak akan
lagi membiayai perusahaan tersebut. Namun hal tersebut tidak membuat ia
menyerah. Ryan beserta rekan bisnis yang masih tersisa, mendesain ulang bisnis
mereka berdasarkan keadaan ekonomi baru dan konsumen yang baru. Saat ini,
Visalus jauh lebih berharga dari jumlah uang yang dikeluarkan Blyth untuk
membelinya. Pendapatan perusahaan naik dari 600 dolar perbulan menjadi 12 juta
dolar perbulan.
Selain 24/7 Tech,
Skypipeline, dan Visalus Sciences, Ryan juga pernah bergabung dengan perusahaan
yang tidak terlalu berhasil seperti Enspire dan Pathconnect yang di jual dalam
sebuah merger kepada Solution X. Pada 27 april 2011, Visalus menerima
penghargaan Turn Around dari majalah Direct Selling News. Pada agustus 2011, bukunya “ Nothing to
lose everything to gain” berhasil menjadi buku best seller di New York Times.
Ryan sering muncul sebagai pakar bisnis di jaringan televisi nasional seperti
CNBC, MSNBC, dan Fox. Dia juga tampil dalam publikasi utama majalah Fortune,
BusinessWeek, Forbes, dan Wall Street Journal. Dia juga menjabat sebagai
eksekutif produser film Man in Glass: The Dale Brown Story. Ryan sekarang tinggal
di Los Angeles dengan anaknya.
Comments
Post a Comment