Skip to main content

Perilaku Konsumen

1.      Tuliskan definisi perilaku konsumen dan jelaskan apa pentingnya
(hubungannya) mempelajari perilaku konsumen dalam pemasaran suatu produk(terjadinya pertukaran).

A.    Pengertian Perilaku Konsumen.
Menurut para ahli :
1.    Engel, Blackwell dan Miniard (1995) pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
2.    Hawkins, Best dan Coney (2007) menyatakan : Consumer behavior is the study if individuals, groups,or organitations and the processes they use to select, secure, use, and dispose of product, services, experiences or ideas to satisfy needs and the impact that these processes have on the consumer and society.

Perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok, organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.

1.        Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu,uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi.
2.        Loudon dan Bitta (1995) menjelaskan bahwa perilaku konsumen mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan penggunaan atau mendapatkan barang dan jasa.

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau  kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku. Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

B.       pentingnya (hubungannya) mempelajari perilaku konsumen dalam pemasaran suatu produk(terjadinya pertukaran)

Pemahaman terhadap perilaku konsumen ini sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi maupun bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasaran dapat melakukan segmentasi berdasarkan variable tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasaran dapat menyusun strategi promosi, khususnya iklan secara tepat. Manfaat lain dari mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan adalah memungkinkan perusahaan memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga dapat membantunya untuk memuaskan pelanggan, menerapkan konsep pemasaran dan memperluas legitimasi ke masyarakat (sheth & Mittal, 2004).

Perilaku konsumen merupakan ilmu yang relative baru dibandingkan ilmu yang lain. Ilmu ini berkembang ketika konsep pemasaran banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan. Kompelksnya perilaku konsumen dan perlunya memahami konsumen mendorong ilmu ini dalam berkembangnya memerlukan ilmu-ilmu lain yang terkait yang memungkinkannya mampu menjelaskan perilaku konsumen dengan lebih baik. Ilmu lain yang telah memberikan sumbangan pemikiran bagi studi perilaku konsumen antara lain :
a.         Sosiologi : memberikan sumbangan dalam mempelajari kekuatan social yang mempengaruhi konsumen, seperti konsep struktur social, keluarga, kelas social, etnis, gender dan gaya hidup yang dapat mempengaruhi perilaku individu maupaun kelompok.
b.        Antropologi : Memahami fenomena konsumen ritual, mitos, symbol dan aspek budaya lainnya.
c.         Ekonomi : membantu dalam memberikan pemahaman tentang keterkaitan antara kebijakan harga dengan respon perilaku konsumen serta adanya perbedaan perilaku konsumen.
d.        Psikiologi : memahami proses psikiologi yang sifatnya belajar, sikap dan dinamika kelompok yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen.
Proses pengambilan keputusan konsumen
Menurut tujuan pembeliannya, konsumen dapat dikelompokan menjadi konsumen akhir (individual) yaitu yang terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri atas organisasi, pemakai industry, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau kesejahteraan anggotanya.
Umumnya ada lima peranan yang terlibat, Kelima peranan tersebut meliputi :
1.        Pemrakarsa (initiator) : orang yang pertama kali menyarankan ide untuk membeli suatu barang atau jasa.
2.        Pembawa pengaruh (influencer) : orang yang memiliki pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.
3.        Pengambilan keputusan (decider) : orang yang menentukan keputusan pembelian.
4.        Pembeli (buyer) : orang yang melakukan pembelian secara nyata.
5.        Pemakai (user) : orang yang mengkonsumsi dan menggunakan barang atau jasa yang dibeli.
Dilihat dari proses pengambilan keputusan, Proses keputusan pembelian sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Assel membagi dalam 2 dimensi yaitu tingkat pengambilan keputusan dan derajat keterlibatan saat membeli.
Pada dimensi pertama konsumen dibedakan berdasarkan tingkat pengambilan keputusan. Dimensi kedua konsumen dibedakan berdasarkan tingkat keterlibatan saat pemilihan suatu merk. Pada saat itu konsumen tidak jarang terlibat terlalu dalam, hal ini dapat terjadi karena :
1.        Produk amat penting bagi konsumen sebab image pribadi dari konsumen terkait dengan produk.
2.        Adanya keterkaitan secara terus menerus dengan konsumen.
3.        Mengandung resiko yang cukup tinggi.
4.        Pertimbangan emosional.
5.        Pengaruh dari norma group.
Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk di pahami pemasar. Dalam proses pengambilan keputusan ada tiga tahapan proses yang dilakukan yakni tahap pengakuan adanya kebutuhan (konsumen merasakan adanya kebutuhan), usaha pencarian informasi sebelum membeli dan penilaian terhadap alternative.
Kedua kekuatan eksternal tersebut akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Diantaranya adalah :Mengenali kebutuhan, Mencari Informas, Mengevaluasi alternative, Mengambil keputusan, Evaluasi Paskapembelian. Salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku konsumen juga akan diuraikan bagaimana cara pengukuran yang dapat dilakukan oleh pemasar.
(Sumber : http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/09/perilaku-konsumen.html. Diakses pada tanggal 24 September 2014)



2.      Sebutkan asumsi-asumsi apa yang mendasari terjadinya pertukaran.:
A. Konsep Teori Pertukaran Sosial
Teori pertukaran adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling memengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap: 1. Keseimbangan antara apa yang di berikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu. 2. Jenis hubungan yang dilakukan. 3. Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Teori Pertukaran Sosial dikembangkan oleh Thibault dan Kelley (1952) ini menganggap bahwa bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini didasarkan pada pertukaran reward (hadiah) dan biaya dengan tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai hasil dari proses komunikasi yang terjadi secara perorangan dalam proses komunikasi antrarpersonal. Orang akan berusaha mengurangi biaya dan pada saat yang sama akan memaksimalkan hadiah (keuntungan yang terjadi akibat terjadinya proses komunikasi antarpersona) yang didasarkan atas usaha untuk mengembangkan hasil yang mungkin diterima oleh masing-masing pihak. Ketika hasil-hasil dari komunikasi ini dirasa membesar atau meningkat, kita berusaha membuka dan mengembangkan pola hubungan komunikasi secara lebih sempit dengan orang tersebut (Yusup, 2009).
Teori ini bersifat positivistic (meskipun dalam situasi tertentu ada sifat-sifat humanistif sebab ia memiliki kredibilitas intuitif), masuk akal, dan relative aplikatif terhadap praktek komunikasi sehari-hari. Teori ini juga memiliki pendekatan yang sitematis dan sesuai dengan waktu yang ada. Ia juga bisa mengambarkan pola kebenaran yang multiple. Dan yang terakhir, teori ini juga mempunyai nilai heuristic sebab ia mudah sekali diaplikasikan dalam suatu situasi tertentu. Teori ini juga mampu menurunkan hipotesis-hipotesis baru dikarnakan ia juga memperluas rentang pengetahuan potensial dan juga mengoperasikan pengetahuan yang sudah ada (Yusup, 2009) Teori pertukaran sosial ini juga digunakan untuk menjelaskan berbagai penelitian mengenai sikap dan perilaku dalam ekonomi (Theory of Economic Behavior). Selain itu, teori ini juga digunakan dalam penelitian komunikasi, misalnya dalam konteks komunikasi interpersonal, kelompok dan organisasi. Oleh karena itu, teori pertukaran sosial ini, selain menjelaskan mengenai sikap dalam ekonomi, juga menjelaskan mengenai hubungan dalam komunikasi. Pada perkembangan selanjutnya, berbagai pendekatan dalam teori pertukaran sosial semakin fokus pada bagaimana kekuatan hubungan antar pribadi mampu membentuk suatu hubungan interaksi dan menghasilkan suatu usaha, untuk mencapai keseimbangan dalam hubungan tersebut.

Blau (1964) menjelaskan bahwa dalam pertukaran sosial seorang individu secara sukarela memberikan kemanfaatan (benefit) kepada orang lain. Hal itu menyebabkan timbulnya kewajiban pihak lain untuk membalas dengan cara memberikan beberapa kemanfaatan kepada pihak pemberi. Dengan demikian ketika untuk pertama kali seseorang membangun pertukaran sosial persoalan yang cukup berarti adalah membuktikan bahwa orang tersebut dapat dipercaya. Menurut Blau (1964) kepercayaan tersebut dibangun melalui dua cara yaitu: 1. Menunaikan kewajiban secara teratur (misalnya membalas manfaat yang diterima dari pihak lain), dan 2. Pengembangan pertukaran secara bertahap sesuai dengan perjalanan waktu. Berbeda dengan analisis yang diungkapkan oleh teori interaksi simbolik, teori pertukaran ini terutama melihat perilaku nyata, bukan proses-proses yang bersifat subyektif semata. Hal ini juga dianut oleh Homans dan Blau yang tidak memusatkan perhatiannya pada tingkat kesadaran subyektif atau hubungan-hubungan timbal balik yang bersifat dinamis antara tingkat subyektif dan interaksi nyata seperti yang diterjadi pada interaksionisme simbolik. Homans lebih jauh berpendapat bahwa penjelasan ilmiah harus dipusatkan pada perilaku nyata yang dapat diamati dan diukur secara empirik. Atlman dan Taylor pada tahun 1973 (Communication Capstone, 2001) mengemukakan teori pertukaran social menegaskan bahwa ketika hubungan tertentu antar orang menjadi berkembang, komunikasi bergeser dari asalnya dangkal (shollow) dan tidak intim, berubah meningkat menjadi lebih personal. Namun, kadang ada juga sebaliknya atau setidaknya tidak seperti itu. Misalnya, semakin lama semakin renggang akibat tidak ada kesamaan karakter tertentu. (Yusup, 2009).

B.     Asumsi-Asumsi Dasar Teori Pertukaran Sosial
Thibault dan Kelley menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut, “asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”. Ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini (Rahmat, 2002: 121). Empat konsep tersebut antara lain: 1. Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dalam suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. 2. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat didalamnya. 3. Hasil dan laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila dalam suatu hubungan seorang individu merasa bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. 4. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu seorang individu mengalami hubungan yang memuaskan, tingkat perbandingannya menurun. Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam teori ini adalah: 1. Individu yang terlibat dalan interkasi akan memaksimalkan rewards 2. Individu memiliki akses untuk informasi mengenai sosial, ekonomi, dan aspek-aspek psikologi dari interkasi yang mengizinkan mereka untuk mempertimbangkan berbagai alternatif. 3. Individu bersifat rasional dan memperhitungkan kemungkinan terbaik untuk bersaing dalam situasi menguntungkan. 4. Individu berorientasi pada tujuan dalam system kompetisi bebas. 5. Pertukaran norma budaya.

4. apakah manfaatnya memepelajari prilaku konsumen bagi pemasar, pemerintah, dan akademis? (sebutkan masing-masing minimal satu manfaat)
o   Manfaat perilaku konsumen bagi pemasar yaitu mengetahui, mempelajari, dan memahami bagaimana strategi atau keputusan yang harus diambil yang bisa dilihat dari keadaan pasar dan kebutuhan konsumen. Dalam hal ini pemasar harus mampu membujuk konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi barang yang ditawarkan, dan mampu memahami cara konsumen dalam bertingkah laku, bertindak, berpikir, dan yang terpenting bagaimana konsumen  mengambil suatu keputusan terhadap barang yang ditawarkan atau dipasarkan sehingga pemasar bisa merancang strategi pemasaran dengan baik.
o   Manfaat pemerintah mempelajari perilaku konsumen yaitu agar mudah dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraan konsumen. Pemerintah dituntut untuk bisa menyejahterakan masyarakatnya. Dalam mencapai tujuan tersebut tentunya pemerintah harus mangambil keputusan  yang dilihat dari perilaku konsumen (masyarakat).
o   Manfaat prilaku konsumen bagi akademisi yaitu  dapat dijadikan sebagai objek penelitian bagi akademis,untuk mendapatkan pengetahuan baru mengenai prilaku konsumen..

5. apa yang dimaksud dengan motivasi dan kaitanya dengan kebutuhan seseorang?
Pengertian  Motivasi merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.
Kaitanya motivasi dengan kebutuhan yaitu bahwa motivasi merupakan suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan, memberi arah, dan membuat persisten (perilaku berulang-ulang) dari suatu perilaku untuk mengatasi atau memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri. Motivasi itu tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan itu tidak baik. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa motivasi selalu berkaitan dengan kebutuhan. (http://isma-ismi.com/pengertian-motivasi.html)
6. Jelaskan perbedaan antara teori motivasi menurut Maslow dengan Mc Cleland ?
o   Pada Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan manusia sebagai berikut:
1) Kebutuhan fisiologi (phsycological needs)
2) Kebutuhan rasa aman ( Safety needs)
3) Kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan memiliki (needs for belonging and love).
4) Kebutuhan memperoleh penghargaan orang (needs for esteem)
5) Kebutuhan aktualisasi diri (needs for self actualization)
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang.

o   Teori kebutuhan menurut Mc Clelland dikembangkan oleh David Mc Clelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan Mc Clelland berfokus pada kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
1.      Kebutuhan pencapaian, dorongan untuk melebihi, mencapai standar, berusaha keras untuk berhasil
2.      Kebutuhan kekuatan, kebutuhan untuk membuat indivisu lain berprilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berprilaku sebaliknya
3.      Kebutuhan hubungan, keingiinan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.


7.        Model motifasi:
Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (2007:72), dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam setiap individu yang membuat mereka untuk bertindak atau melakukan reaksi yang muncul untuk memenuhi kebutuhannya. Para individu secara sadar maupun tidak sadar berusaha untuk mengurangi ketenganannya dengan cara memenuhi kebutuhan mereka yang belum terpenuhi.

Tujuan khusus yang ingin dicapai konsumen serta perilaku yang mereka ambi untuk mencapai semua kebutuhannya ini, dipilih atas dasar proses berpikir (kesadaran) dan proses belajar sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pilihan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis (motivasi) yang muncul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi seperti. Motivasi ini mendorong setiap individu untuk bertindak guna memenuhi semua kebutuhannya dan agar semua kebutuhannya itu bisa terpenuhi, maka kebutuhan yang ada pada setiap individu berubah menjadi motif hingga lebih kuat mendorong individu untuk bertindak dalam mencari kepuasan atas kebutuhannya tersebut.

8.        Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepribadian dan sebutkan karakteristik kepribadian?
Kepribadian adalah beberapa ciri watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam bertingkah laku, sehingga individu memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain.

Karakteristik Pribadi Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen. Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

9.        Keterkaitan antara kepribadian dengan gaya hidup
Kepribadian yaitu hal yang menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia dan merupakan reflesi internal konsumen sedangkan gaya hidiup adalah hal yang menggambarkan prilaku seseorang dan berupa manifestasi eksternal dari konsumen yaitu prilaku, Keterkaitan antara kepribadian dan gaya hidup yaitu perubahan keduanya akan dapat mengubah pola konsumsi seseorang.

11.    Apa yang dimaksud dengan persepsi konsumen?
Persepsi Konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Persepsi merupakan cara bagaimana konsumen memberi makna pada rangkaian rangsangan dan ini adalah proses kognisi. Ketika konsumen melakukan interpretasi pada sebuah iklan yang dilihatnya maka terjadi proses kognisi dalam benak konsumen.

Menurut Kotler (2008 : 179) persepsi adalah proses di mana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan, masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan ransangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.

12.    Bagaimana proses terbentuknya persepsi konsumen?
Proses persepsi adalah berbeda untuk produk-produk dengan keterlibatan rendah. Di sini konsumen menyimpan informasi dalam memori mereka tanpa melalui tahap perhatian dan percakapan (Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:133).

Proses persepsi terdiri dari:
a.       Seleksi Perseptual
Seleksi Perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psychological set yang dimiliki. Psychological set yaitu berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari konsumen. Oleh karena itu ada dua proses yang termasuk ke dalam defenisi seleksi yaitu perhatian (attention) dan persepsi selektif (selective perception).
b.      Organisasi Persepsi
Organisasi persepsi (perceptual organization) berarti bahwa konsumen mengelompokkan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu.
c.       Interpretasi Perseptual
Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan interpretasi atau stimulus yang diterima oleh konsumen. Setiap stimulus yang menarik perhatian konsumen baik disadari atau tidak disadari, akan diinterpretasikan oleh konsumen. Dalam proses interpretasi konsumen membuka kembali berbagai informasi dalam memori yang telah tersimpan dalam waktu yang lama (long-term memory) yang berhubungan dengan stimulus yang diterima. Informasi dalam long-term memory akan membentuk konsumen untuk menginterpretasikan stimulus

13.    Apa yang dimaksud dengan JND dalam pengukuran sensasi ?
Batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip disebut sebagai ambang berbeda (Schiffman dan Kanuk, 2010). Konsep ambang berbeda ini dikenal juga dengan nama The Just Noticeble Difference Threshold (JND), yang didefinisikan sebagai “the minimum amount of difference in the intensity of a stimulus that can be detected 50% of the time” (Mowen and Minor, 1998:70). Definisi lain dikemukakan oleh Blackwell, Engel, dan Miniard (1995: 475) “the smallest change in stimulus intensity that will be noticed”. Konsep JND dijelaskan oleh ilmuwan Jerman abad 19 yang bernama Ernst Weber, yang mengemukakan bahwa JND antara dua stimulus bukan jumlah absolute, tetapi jumlah relatif terhadap intensitas stimulus pertama.

http://cahyodw1.wordpress.com/2012/06/11/ringkasan-mata-kuliah-perilaku-konsumen/


Comments

Popular posts from this blog

Memulai bisnis Online

Awalnya pasti berawal dari mau bisnis apa yg bisa menghasilkan uang cepat.  Perlu diketahui bahwa usaha apapun tidak mungkin bisa secepat kilat untuk dapetin keuntungan yang besar, terutama untuk para pemula bisnis. biasanya hal seperti ini dialami oleh mahasiswa tingkat akhir, yang nyambi nyekripsi tapi pengen cari pekerjaan yg bisa dapetin duit  sambil nunggu dosen yang susah ditemuin.  Gak salah kok, itu salah satu pemikiran baik, cari duit, tapi skripsi juga tetep jalan. Nih beberapa saran yang bisa aku kasih buat kamu yang punya masalah yang sama seperti aku jlasin tadi, pertma yang harus dilakukan adalah sering-sering liat online shop di instagram, fb, atau medsos lainnya. Pelajari bagaimana mereka menawarkan produk dengan promosi yang unik. Setelah itu, pasti deh bingung gimana cara dapetin produknya, misalnya mau usaha baju fashion cewek yang kekinian. Nah, kamu bisa ambil produk/ baju tersebut langsung dari konveksi atau supplier nya langsung, karena...

kewirausaaan "Pengusaha muda"

Nama : Theresia Lilik Triani NPM : 1114131112 Jurusan : Agribisnis Ringkasan cerita   “Jual Pisang Ijo Raup Omzet Ratusan Juta” Reizka, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran ini mampu meraup omzet mencapai Rp 850 juta dari hasil jualan pisang ijo dengan merek dagang JustMine. Dia pernah menjadi anggota multilevel marketing (MLM), karena tidak membuahkan hasil, Riezka beralih menjajal bisnis voucer pulsa yang akhirnya kandas juga. Setelah itu Reizka beralih pada usaha kuliner dengan membuka sebuah kafe di Bandung namun gagal juga. Akhirnya pada tahun 2007 mulai melirik pisang, dan berfikir bagaimana agar pisang dapat dikemas sebagai makan tradisional hingga sampai saat Reizka memutuskan untuk mengolahnya menjadi pisang ijo,. Reizka mampu mengembangkan pisang ijo ini dengan kreativitasnya. Dari pisang ijo tradisional dikembangkan dengan campuran vla yang ditambahkan dengan berbagai rasa, vanila, cokelat, keju, hingga durian. Harga pisang i...